Mesin Sidik Jari - Pembacaan sidik jari dengan sensor fingerprint atau mesin sidik jari terdiri dari beberapa teknik. Pada umunya sistem pembacaan ini hampir sama proses kerjanya. Pertama kali sidik jari discan oleh mesin sidik jari atau sensor fingerprint. Hasil scanning lalu disimpan dalam format digital pada saat registrasi atau enrollment atau pendaftaran sidik jari. Setelah itu, rekaman sidik jari tersebut diproses dan dibuatkan daftar pola fitur sidik jari yang unik. Pola fitur sidik jari yang unik tersebut kemudian disimpan dalam memory atau database. Pola sidik jari yang unik ini disebut dengan istilah minutiae. Pada saat identifikasi, pola minutiae tersebut kemudian dicocokkan atau dicompare dengan hasil scan sidik jari.
Mesin Sidik Jari yang diaplikasikan pada sistem Absensi Sidik Jari atau Akses Kontrol Pintu mempunyai beberapa tehnik pembacaan sidik jari. Teknik pembacaan sidik jari oleh mesin absensi sidik jari tersebut antara lain :
a. Optis
Pola sidik jari direkam atau scan dengan menggunakan cahaya. Alat perekam sidik jari atau fingerprint scanner yang digunakan adalah berupa kamera digital. Tempat untuk meletakkan ujung jari disebut permukaan sentuh scan area. Di bawah scan area, terdapat lampu atau pemancar cahaya yang menerangi permukaan ujung jari. Hasil pantulan cahaya dari ujung jari ditangkap oleh alat penerima yang selanjutnya menyimpan gambar sidik jari tersebut ke dalam memori.
Kelemahan metode Optis adalah hasil scanning sangat tergantung dari kualitas sidik jari. Jika kualitas sidik jari rusak atau luka, maka kualitas hasil pembacaan akan tidak bagus. Kelemahan lain adalah teknik ini bisa diakali dengan jari palsu. Tapi teknik ini mempunyai keuntungan mudah dilakukan dan tidak membutuhkan biaya yang mahal.
b. Ultrasonik
Teknik yang hampir sama dengan teknik yang digunakan dalam dunia kedokteran. Dalam teknik ini, digunakan suara dengan frekuensi sangat tinggi untuk menembus lapisan epidermal kulit. Suara frekuensi tinggi tersebut dibuat dengan menggunakan transducer piezoelectric. Setelah itu, pantulan energi tersebut ditangkap menggunakan alat yang sejenis. Pola pantulan ini dipergunakan untuk menyusun citra sidik jari yang dibaca. Dengan cara ini, tangan yang kotor tidak menjadi masalah. Demikian juga dengan permukaan scanner yang kotor tidak akan menghambat proses pembacaan.
c. Kapasitans
Teknik yang menggunakan cara pengukuran kapasitas untuk membentuk citra sidik jari. Scan area berfungsi sebagai lempeng kapasitor, dan kulit ujung jari berfungsi sebagai lempeng kapasitor lainnya. Karena adanya ridge (gundukan) dan valley (lembah) pada sidik jari, maka kapasitas dari kapasitor masing-masing orang akan berbeda. Kelemahan ini adalah adanya listrik statis pada tangan. Untuk menghilangkan listrik statis ini, tangan harus ditanahkan (grounding).
d. Thermal
Menggunakan perbedaan suhu antara ridge dengan valley sidik jari untuk mengetahui pola sidik jari merupakan cara kerja teknik thermal. Cara yang dilakukan adalah dengan menggosokkan ujung jari (swap) ke scan area. Bila ujung jari hanya diletakkan saja, dalam waktu singkat, suhunya akan sama karena adanya proses keseimbangan.
Demikian 4 Teknik Pembacaan Mesin Sidik Jari (Sensor Fingerprint) banyak digunakan di berbagai sistem pembacaan Mesin Fingerprint atau Mesin Sidik Jari.